IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT PARU
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap
cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali.
Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah,
nafsu makan berkurang, BB menurun, kadang-kadang ada batuk darah, dan sakit di
dada. Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan adanya ronkhi basal, suara
caverne atau pleural effusion. Penyakit ini mungkin bentuknya aktif atau
kronik, dan mungkin pula tertutup atau terbuka.
Pada
penderita yang dicurigai menderita TBC Paru sebaiknya dilakukan pemeriksaan
tuberkulosa tes kulit dengan PPD (puirified protein derivate) 5u, bila hasil
positif dilanjutkan dengan pemeriksaan foto dada. Perlu diperhatikan dan
dilindungi janin dari pengaruh sinar X, pada penderita TBC Paru aktif perlu
dilakukan pemeriksaan sputum BTA untuk membuat diagnosis secara pasti sekaligus
untuk tes kepekaan / uji sensitivitas. Pada janin dengan ibu TBC Paru
jarang dijumpai TBC congenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir,
karena dirawat atau disusui ibunya.
Tuberkulosis paru
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu
penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis
masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya
mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
Penyakit ini perlu diperhatikan dalam kehamilan, karena penyakit ini masih merupakan penyakit rakyat; sehingga sering kita jumpai dalam kehamilan. TBC paru ini dapat menimbulkan masalah pada wanita itu sendiri, bayinya dan masyarakat sekitarnya.
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, kadang-kadang ada batuk darah, dan sakit sekitar dada.
Penyakit ini perlu diperhatikan dalam kehamilan, karena penyakit ini masih merupakan penyakit rakyat; sehingga sering kita jumpai dalam kehamilan. TBC paru ini dapat menimbulkan masalah pada wanita itu sendiri, bayinya dan masyarakat sekitarnya.
Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap cepatnya perjalanan penyakit ini, banyak penderita tidak mengeluh sama sekali. Keluhan yang sering ditemukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, kadang-kadang ada batuk darah, dan sakit sekitar dada.
Pada
penderita yang dicurigai menderita TBC paru sebaiknya dilakukan pemeriksaan
tuberkulosa tes kulit dengan PPD (purified protein derivate) 5u dan bila
hasilnya positif diteruskan dengan pemeriksaan foto dada. Perlu diperhatikan
dan dilindungi janin dari pengaruh sinar X. Pada penderita dengan TBC paru
aktif perlu dilakukan pemeriksaan sputum, untuk membuat dianosis secara pasti
sekaligus untuk tes kepekaan. Pengaruh TBC paru pada ibu yang sedang hamil bila
diobati dengan baik tidak berbeda dengan wanita tidak hamil. Pada janin jarang
dijumpai TBC kongenital, janin baru tertular penyakit setelah lahir, karena
dirawat atau disusui oleh ibunya.
Etiologi
a.
Sebagaimana
telah diketahui, TBC paru disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis
humanis).
b.
M.
tuberculosis termasuk familie Mycobacteriaceae yang mempunyai berbagai genus,
satu di antaranya adalah Mycobacterium, yang salah satu speciesnya adalah M.
tuberculosis.
c.
M.
tuberculosis yang paling berbahaya bagi manusia adalah type humanis
(kemungkinan infeksi type bovinus saat ini diabaikan, setelah higiene
peternakan makin ditingkatkan).
d.
Basil
TB mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan asam, sifat ini dimanfaatkan
oleh Robert Koch untuk mewarnai secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini
disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
e.
Basil
TB sangat rentan terhadap sinar matahari, sehingga dalam beberapa menit saja
akan mati. Ternyata kerentanan ini terutama terhadap gelombang cahaya
ultraviolet. Basil TB A Aaajuga rentan terhadap panas-basah, sehingga dalam 2
menit saja basil TB yang berada dalam lingkungan basah sudah akan mati bila
terkena air bersuhu 1000 C. basil TB juga akan terbunuh dalam beberapa menit
bila terkena alkohol 70%, atau lisol 5%.
Patofisiologi
Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa
masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan
adanya luka yang terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui
udara (airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman
dari orang yang terinfeksi sebelumnya.
Penularan
tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya
sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan
ludah ada basil TBC-nya, sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin
kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang
kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta
berkembangbiak di paru-paru.
Pada
permulaan penyebaran akan terjadi beberapa kemungkinan yang bisa muncul yaitu
penyebaran limfohematogen yang dapat menyebar melewati getah bening atau
pembuluh darah. Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar getah bening
dan menuju aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan lesi pada
organ tubuh yang lain. Basil tuberkolusis yang bisa mencapai permukaan alveolus
biasanya di inhalasi sebagai suatu unit yang terdiri dari 1-3 basil.
Dengan
adanya basil yang mencapai ruang alveolus, ini terjadi dibawah lobus atas
paru-paru atau dibagian atas lobus bawah, maka hal ini bisa membangkitkan
reaksi peradangan. Berkembangnya leukosit pada hari hari pertama ini di
gantikan oleh makrofag. Pada alveoli yang terserang mengalami konsolidasi dan
menimbulkan tanda dan gejala pneumonia akut.
Basil
ini juga dapat menyebar melalui getah bening menuju kelenjar getah bening
regional, sehingga makrofag yang mengadakan infiltrasi akan menjadi lebih
panjang dan yang sebagian bersatu membentuk sel tuberkel epitelloid yang
dikelilingi oleh limfosit, proses tersebut membutuhkan waktu 10-20 hari. Bila
terjadi lesi primer paru yang biasanya disebut focus ghon dan bergabungnya
serangan Kelenjar getah bening regional dan lesi primer dinamakan kompleks
ghon. Kompleks ghon yang mengalami pencampuran ini juga dapat diketahui pada
orang sehat yang kebetulan menjalani pemeriksaan radiogram rutin. Beberapa
respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan
cair lepas kedalam bronkus dan menimbulkan kavitas. Pada proses ini akan dapat
terulang kembali dibagian selain paru-paru ataupun basil dapat terbawa sampai
ke laring, telinga tengah atau usus.
Kavitas
yang kecil dapat menutup sekalipun tanpa adanya pengobatan dan dapat
meninggalkan jaringan parut fibrosa. Bila peradangan mereda lumen bronkus dapat
menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dengan perbatasan
rongga bronkus. Bahan perkejuan dapat mengental sehingga tidak dapat mengalir
melalui saluran penghubung, sehingga kavitas penuh dengan bahan perkijauan dan
lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak lepas. Keadaan ini dapat tidak
menimbulkan gejala dalam waktu lama atau membentuk lagi hubungan dengan bronkus
dan menjadi tempat peradangan aktif.
Batuk darah (hemaptoe) adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea dan saluran nafas sehingga timbul sufokal yang sering fatal. Ini terjadi pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada penderita TB paru disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kapitas.
Batuk darah (hemaptoe) adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea dan saluran nafas sehingga timbul sufokal yang sering fatal. Ini terjadi pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada penderita TB paru disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kapitas.
Diagnosis
a.
Diagnosis
kadang-kadang tidak mudah karena ibu hamil tampak sehat, terutama dalam proses
penyakit tenang.
b.
Dalam
anamnesa ibu mengatakan pernah berobat atau sedang berobat penyakit paru.
c.
Keluhan
dan gejala : batuk menahun, hemaptoe, kurus kering.
d.
Pemeriksaan
fisis-fisiologis pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi nafas.
e.
Foto
rongent paru-paru.
f.
Uji
Mantoux.
Penatalaksanaan
Penyakit ini akan sembuh dengan baik bila pengobatan
yang diberikan dipatuhi oleh penderita, berikan penjelasan dan pendidikan
kepada pasien bahwa penyakitnya bersifat kronik sehingga diperlukan pengobatan
yang lama dan teratur. Ajarkan untuk menutup mulut dan hidungnya bila batuk,
bersin dan tertawa. Sebagian besar obat anti TBC aman untuk wanita
hamil, kecuali streptomisin yang bersifat ototoksik bagi janin dan harus
diganti dengan etambutol, pasien hamil dengan TBC Paru yang tidak aktif tidak
perlu mendapat pengobatan. Sedangkan pada yang aktif dianjurkan untuk
menggunakan dua macam obat atau lebih untuk mencegah timbulnya resistensi
kuman, dan isoniazid (INH) selalu diikutkan karena paling aman untuk kehamilan,
efektifitasnya tinggi dan harganya lebih murah.
1.
Dalam
kehamilan :
a)
Ibu
hamil dengan proses aktif hendaknya jangan dicampurkan dengan wanita hamil
lainnya pada pemeriksaan antenatal.
b)
Untuk
diagnosa pasti dan pengobatan selalu bekerjasama dengan ahli paru.
c)
Obat-obatan
: INH, PAS, Streptomisin.
d)
TB.
Paru tidak merupakan indikasi untuk abortus buatan dan terminasi kehamilan.
2.
Dalam
persalinan :
a)
Bila
proses tenang, persalinan akan berjalan seperti biasa, tidak perlu dilakukan
apa-apa.
b)
Bila
proses aktif, kala I dan II diusahakan seringan mungkin, pada kala I berikan
obat-obat penenang dan analgetika dosis rendah. Kala II diperpendek dengan
ekstraksi vakum / forcep.
c)
Kalau
ada indikasi obstetrik untuk SC, dilakukan bekerjasama dengan ahli anastesi
untuk memperoleh anastesi mana yang terbaik.
3.
Dalam
masa nifas :
a)
Usahakan
jangan terjadi perdarahan yang banyak, berikan uterus tonika dan koagulasia.
b)
Cegah
terjadinya infeksi tambahan dengan memberikan antibiotika yang cukup.
c)
Bila
ada anemia sebaiknya berikan transfusi darah agar daya tahan ibu lebih kuat
terhadap infeksi sekunder.
d)
Anjurkan
ibu segera memakai kontrasepsi atau kalau anak sudah cukup untuk tubektomi.
Data Fokus :
Sistem
pernapasan
Pada
sistem pernapasan pada saat pemeriksaan fisik dijumpai :
a.
Inspeksi
: Adanya tanda-tanda penarikan paru, diafragma, pergerakan napasyang
tertinggal, suara napas melemah (Purnawan Junadi dkk, 1982).
b.
Palpasi
: Fremitus suara meningkat (Alsogaff, 1995).
c.
Perkusi:
Suara ketok redup. (Soeparman, 1998).
d.
Auskultasi
: Suara napas brokial dengan atau tanpa ronki basah, kasar
dan yang nyaring (Purnawan. J. dkk, 1982. Soeparman,
1998).
Sistem
kordiovaskuler
Adanya
takipnea, takikardia, sianosis, bunyi P2 yang mengeras (Soeparman, 1998).
Pemeriksaan
Radiologi
Tuberkulosis
paru mempunyai gambaran patologis, manifestasi dini berupa suatu koplek
kelenjar getah bening parenkim dan lesi resi TB biasanya terdapat di apeks dan
segmen posterior lobus atas paru-paru atau pada segmen superior lobus bawah
(Soeparman. 1998).
Pemeriksaan
laboratorium
® Darah : Adanya kurang darah, ada
sel-sel darah putih yang meningkatkan serta laju endap darah meningkat terjadi
pada proses aktif (Alsogaff, 1995).
® Sputum : Ditemukan adanya Basil Tahan Asam
(BTA) pada sputum yang terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya
diambil pada pagi hari (Soeparman dkk, 1998. Barbara. T. Long, 1996)
Referensi :
Danusastro,
Halim. 2000. “Buku Saku Ilmu Penyakit Paru”. Hipokrates : Jakarta.
Mochtar, Rustam.
1998. ”Sinopsis Obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi”. EGC :
Jakarta.
Mansjoer, Arif.,
et all. (1999). “Kapita Selekta Kedokteran”. Fakultas Kedokteran UI : Media
Aescullapius
terima kaish banyak atas informasinya izin nyimak sebagai bahan referensi kami !
BalasHapusThe contents of the article is very original. thanks for the work, may be a inpirasi for everything. Thank you for sharing and I hope this website you manage to be the best ...
BalasHapusde informatie is heel nuttig en nuttig voor ons, heel erg bedankt, hopelijk zijn we altijd in gezondheid, vergeet niet Obat Pelancar Haid Released Drugs te bezoeken om je te behoeden voor verschillende soorten vrouwengezondheid
BalasHapus